No TL;DR found
Although the concepts of gender equality in Islam are continuously debated in many Muslim communities due to its patriarchal system in running family life, there are new discourses over gender equality proposed by Muslim scholars to reconstruct old Islamic jurist’s views of gender perspective in Muslim family life in which they come up with the concept of equality of gender order in Islam which is in line with the gender perspective in global context that upholds the rights and justices for all gender identity. This research will examine the construction of gender equality in Islamic teaching and its implementation in Bima local culture. This research used a qualitative approach. The techniques of data collection and analysis used literature studies and internet observations. The primary data were grouped from literature review including journal, thesis/dissertation, news related to the issue of gender equality in general and gender order in particular in Bima society. The data were then analyzed descriptively and qualitatively. The research found that gender equality in Islamic perspective upholds the rights for all gender identity both men and women equally, as well as those perspectives have been deeply rooted in Bima local culture in running their family life in everyday life. Abstrak Meskipun konsep kesetaraan gender dalam Islam terus diperdebatkan di banyak komunitas Muslim karena dianggap menganut sistem patriarki dalam menjalankan kehidupan keluarga, muncul wacana baru tentang kesetaraan gender yang diajukan oleh para sarjana Muslim yang mencoba untuk merekonstruksi kembali pandangan para ahli hukum Islam lama “old Islamic jurist” tentang perspektif gender dalam kehidupan keluarga Muslim dimana mereka kemukakan konsep kesetaraan tatanan gender dalam Islam serta sejalan dengan perspektif gender dalam konteks global yang menjunjung tinggi hak dan keadilan bagi semua identitas. Penelitian ini akan mengkaji konstruksi kesetaraan gender dalam ajaran Islam dan implementasinya dalam budaya lokal Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan studi kepustakaan dan observasi internet. Data primer dikumpulkan dari studi pustaka yang meliputi jurnal, tesis/disertasi, dan berita-berita terkait isu kesetaraan gender pada umumnya dan tatanan gender pada khususnya dalam masyarakat Bima. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa kesetaraan gender dalam perspektif Islam menjunjung tinggi hak atas semua identitas gender baik laki-laki maupun perempuan, serta perspektif tersebut telah mengakar kuat dalam budaya lokal Bima dalam menjalankan kehidupan berkeluarga dalam kehidupan sehari-hari.